Revenue

Minggu, 09 Oktober 2011

HUJAN TERAKHIR

*
Akar mimpi bersarang di ladang hatiku
Ruas jari juga lekuk wajahmu
Menamatkan sisa urat doa yang
Kau letakkan pada kuntung rokok

Berbaur dengan dedak kopi
Dimanakah akal ini akan singgah
Kecup merah bibirmu selalu
Meredupkan lampu kamar

Sebab kau telah membawa separuh jantungku
Matahari pun surut dalam hujan
Menanggalkan sisa cahayanya
Wangi parfummu menyelinap pada tubuhku
Pada bantalku, pada gulingku, pada selimutku

Bukankah telah kuisyaratkan
Bahwa lengkung alis matamu
Adalah lengkung pelangi
Rentang petang melengkapkan kenangan
Mengkilaukan lumut bayanganmu
Yang tumbuh dalam kepalaku

*
Punggung malam seakan
Memutihkan jalur ingatan
Dari balik dadaku
Kurasakan pekik waktu
Mengendap pada gerimis

Pada hari janurmu akan kubawakan
Kau setengah jantungku
Juga sebotol darahku
Yang dulu kau peras lewat
Hujan terakhir dalam kamarku

2011

Oleh Herton Maridi, lahir di Sukoharjo, 08 Juli 1991. Tercatat sebagai mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris, UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Bergiat di Komunitas Sasaka. 

Do you like this story?

Tulisan Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar