seekor anjing yang setia menunggu di mulut goa
bersama para pemuda yang resah
sesekali ada berita dari langit
tentang bisik yang gaib
sampai mereka tertidur lelap
dalam sunyi yang terjaga
“hai tuan-tuan apa yang kau lakukan?”
tak ada jawaban
hanya gamis dan kain yang menua
logam usang tak bisa ditukar
siapa yang bisa menghitung detik
dari malam-malam yang hilang
mereka terbangun dengan janggut dan rambut menggumpal
seseorang lantas pergi ke kota
iman sudah dimana-mana
orang-orang menjadi karib yang baik
“tuan kau berada di abad yang lain”
ia menundukkan wajah
mencoba memutar ulang ingatan
ia kembali ke goa
dan menemukan enam lelaki
sudah tiada bernyawa
seekor anjing entah kemana
“tuhan masihkah aku beriman?”
Juni 2011
Oleh Miftahul Khoer (Miko Alonso) Senang Menulis Puisi, Cerpen dan Esai. Bergiat di Komunitas Kabel Data. Sedang sibuk menjalani olah jiwa.
0 komentar:
Posting Komentar