Revenue

Jurnal SASAKA

Edisi Juni 2012

Kamis, 22 Desember 2011

Hasan(the)isme

Oleh Bunyamin Fasya* Prolog Manusia modern menurut Gabriel Marcel, cenderung melihat manusia lain sebagai ‘engkau’ yang keberadaannya dianggap berguna hanya ketika memberikan manfaat dan keuntungan bagi ‘aku’. Inilah yang disebut oleh Marcel sebagai hubungan aku-engkau, suatu jenis hubungan subjek-objek. Hubungan yang seperti itu merupakan hubungan yang berbahaya karena hubungan tersebut akan menjadikan manusia-manusia yang individualis, tidak peduli pada orang lain di sekitar dirinya. Kecenderungan memandang orang lain sebagai bagian—di...

Minggu, 11 Desember 2011

IMAJI HUJAN

sore ini api lilin indah di luar hujan mengintai  tapi surut pandang cahayanya lemah di bakar kobar wajahmu dan aku tahu, kita adalah tawanan di tubuh yang sama                                                                                    ...

Selasa, 06 Desember 2011

Modernitas dalam Novel Hamka “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk” (Resensi Diskusi di komunitas Sasaka novel Hamka “Tenggelamnya Kapal Van der Wijk”)

Oleh Asep Gunawan Dalam dunia kesusastraan Indonesia pra kemderdekaan semua tentunya mengenal novel “Tenggelamnya Kapal Van der Wijk” karya seorang intelektual Hamka. Novel tersebut dicetak sekitaran 1936, tentunya ini termasuk karya sastra klasik yang begitu dahsyat. Yang termaktub dalam khazanah kesusastraan Indonesia sampai saat ini. Ketika kita membaca karya Hamka yang satu ini, praktis imaji kita akan dibawa pada romantisme kondisi Indonesia pra merdeka. Setting yang diambil pada karyanya yang satu ini bercerita tentang tanah Minang, tanah...

Senin, 28 November 2011

SANG SUREALIS DAN NOBEL SASTRA 2011

Penganugrahan nobel kesusastraan telah disiarkan. Betapa tidak, moment tersebut sudah ditunggu-tunggu oleh semua sastrawan di seluruh dunia. Sebab perayaan tersebut menjadi semacam kebanggaan bagi para sastrawan dunia. Yang karyanya bagus dan memukau dewan juri maka akan masuk nominasi, tentu saja ada beberapa kategori yang khusus untuk menentukan siapa pemenangnya. Terlebih setelah komite hadiah Nobel di Akademi Kerajaan Swedia, Kamis (06/10) di Stockholm mengumumkannya. Yakni penyair Swedia, Tomas Transtroemer (80) meraih hadiah Nobel sastra...

Sabtu, 19 November 2011

Kisah si Periang 1

Saat matahari mulai mendaki Keramaian yang sudah tidak asing lagi Untuk kita nyatakan dengan teriakan Disana, di suatu ruang yang menjulang dimana orang-orang saling memberi Dan mengisi dirinya dalam kehampaan Hiruk pikuk para penduduk tak tertunduk Sorak sorai kegembiraan melengkapi Terik cahaya matahari satu-satunya Yang tak kita pedulikan. Hanya satu titik yang ada dalam kepala. Tiba-tiba terdengar teriakan Gemanya menembus perasaan yang bimbang Kuingat lagi pesan- pesan sang rembulan. Penghuni malam sunyi Penunggu lautan tak bertepi. Menjadi...

Jumat, 14 Oktober 2011

IDENTITAS

Pada suatu hari di pameran lukisan, Saya melihat drawing karya seseorang yang tentu saja saya kenal orangnya. Saya melihat drwaing tersebut, sebuah patung liberti berwarna hitam dan biru, tetapi tidak seperti laiknya liberti yang sebenarnya, pelukis tersebut mengganti obor yang di usung tangan kanannya oleh sebuah pot bunga. Mula-mula saya jadi ingin tertawa melihat karya tersebut sambil bertanya, “kenapa ya, ko obornya di ganti oleh pot bunga”. sambil melihat-lihat lukisan lain di sekitar dinding itu saya membayangkan drawing tadi, dan tiba-tiba...

KUNANG-KUNANG KEMATIAN

Di kampungku—yang lokasinya berada di daerah jawa, bila ada salah satu warga yang mati, maka pada malam kematiannya secara tiga malam berturut-turut kunang-kunang akan berkeliaran mengudara. Entah kebetulan atau tidak, mereka selalu beterbangan memijarkan cahaya kerlap-kerlip berwarna putih pucat atau ada juga yang kehijauan. Sebentar bercahaya sebentar redup. Seperti itulah kunang-kunang. Kata warga kampung, mereka percaya bahwa kunang-kunang itu jelmaan dari kuku orang yang mati. Cahayanya yang selalu redup itu berbentuk seperti bekas cakaran,...

ABAD YANG LAIN

seekor anjing yang setia menunggu di mulut goa bersama para pemuda yang resah sesekali ada berita dari langit tentang bisik yang gaib sampai mereka tertidur lelap dalam sunyi yang terjaga “hai tuan-tuan apa yang kau lakukan?” tak ada jawaban hanya gamis dan kain yang menua logam usang tak bisa ditukar siapa yang bisa menghitung detik dari malam-malam yang hilang mereka terbangun dengan janggut dan rambut menggumpal seseorang lantas pergi ke kota iman sudah dimana-mana orang-orang menjadi karib yang baik “tuan kau  berada di abad yang...

Selasa, 11 Oktober 2011

PUISI, POLITIK, DAN PEREMPUAN CANTIK

Ayo, kenakan sepatumu/ jalanan menyiapkan debu dan kelu. (Bambang Q-Anees) Mari kita mulai dengan rendezvous, kenapa puisi itu mirip politik? Lalu apa hubungannya dengan perempuan cantik? Menurut pengamatan saya begitu jelas hubungan ketiga makhluk tersebut, saling bertautan satu dengan lianya, ketiganya sering bertemu dan menimbulkan energi puitik. Lalu ketiga hal tersebut semuanya harus sensual, gemulai, meliak-liuk, ada juga yang mengentak, relasi dari ketiganya harus soal bagaimana bisa menyihir, puisi harus memberikan makna mendalam kepada...

KOTA INI

Hari menjelang malam adalah rombongan pengantar jenazah, dengan seragam serba hitam mereka berjalan pelan. “Jasad siapakah yang kalian antarkan?” Tanyaku. “Ini jasadmu, kawan. Sekarang Jum’at malam.” Jawabnya dingin. Ah, aku teringat pemuda Kafka itu, yang memasuki lubang kuburan setelah membaca namanya tertera di batu nisan. Jum’at menjelang malam adalah ketika biasanya aku pulang dengan perasaan penuh. Rutinitas telah tandas dalam laporan mingguan, meski masih ada ini itu di pundakku, aku sampirkan untuk dilampirkan minggu depan. Pun hari...

MENCARI MAKAM BUNDA

Normal 0 false false false EN-US X-NONE AR-SA ...